Selamat datang di official website yayasan Tanpa Batas (YTB), Kupang. Terimakasih atas kunjung Anda...

Seruan dari Desa O'Besi-Puskesmas Kapan-Kabupaten TTS “Nek Ho Matam”


Seruan dari Desa O'Besi-Puskesmas Kapan-Kabupaten TTS
 “Nek Ho Matam”




Seruan ini bertajuk "Cintai Mata Anda", himbauan dan harapan besar untuk setiap orang untuk tetap mencintai mata yang dimiliki walaupun sering terlupakan karena selalu dianggap biasa karena terbiasa pasrah dalam keadaan. Seruan dalam kegiatan Kampanye Tentang Gangguan Penglihatan yang dilaksanakan di Desa Kapan, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Nek Ho Matam adalah terjemahan dalam bahasa local di Kabupaten Timor Tengah Selatan khususnya Molo Utara untuk tema Hari Penglihatan Sedunia yang biasa diperingati setiap tangal 14 oktober tiap tahunnya,  Pada tahun 2021 ini tema yang diangkat adalah "Cintai Mata Anda".

Sebuah tanya dalam sambutan Direktur YTB   Deni Sailana, ketika Anda bangun tidur apa yang terlebih dahulu dilakukan ? “Membuka Mata” adalah gerakan awal saat bangun dari tidur.

Hal ini menunjukkan bahwa mata akan menemani kita mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali sehingga sering disebut permata tubuh karena mata kerap kali disebut sebagai jendela jiwa.

Hal ini karena mata selalu menunjukkan kebenaran,  tidak peduli ekspresi wajah yang kalian pasang sekalipun, mata tidak bisa berbohong. Serupa dengan bahasa tubuh, mata juga bisa mengatakan lebih dari sekedar kata-kata.

Disadari atau tidak, mata mampu memberi tahu banyak hal terkait emosional seseorang. Ketika bertemu seseorang untuk pertama kalinya, kalian bisa mengenalnya dengan menatap matanya.

Kalian bisa mengamati perasaan yang disampaikan oleh tatapan matanya. Menariknya, kalian juga bisa mengetahui seseorang tengah merasa bahagia atau sedih dengan tatapan mata. Bahkan, mata mampu mengungkapkan senyuman seseorang apakah asli atau palsu.

Tak heran, banyak sekali orang-orang yang memberikan pujian terhadap karunia tak ternilai ini, Oleh sebab itu seruan dari Kapan-Molo Utara-Kabupaten Timor Tengah Seatan untuk Cintai Mata Anda alias Nek Ho Matam.

Seruan ini menjadi penting karena secara global, setidaknya 1 miliar orang memiliki gangguan penglihatan jarak dekat atau jauh yang dapat dicegah masih belum tertangani. Gangguan penglihatan mempengaruhi orang-orang dari segala usia, dengan mayoritas berusia di atas 50 tahun. (WHO).

Bagaimana dengan di NTT, berdasarkan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) atau survey cepat yang dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan RI di beberapa propinsi termasuk di Provinsi NTT pada tahun 2014-2016 menunjukkan prevalensi kebutaan pada populasi usia di atas 50 tahun berkisar antara 1.4% hingga 4.5%.

Angka prevalensi di NTT sebesar 2%. Dengan jumlah penduduk sekitar 5.287.302 menurut BPS 2017  (843.998 usia>50) diperkirakan ada sekitar 16.880 orang yang mengalami gangguan penglihatan  di NTT dan dari jumlah tersebut diperkirakan ada  12,660 orang yang buta karena katarak, sementara itu jumlah kasus baru katarak per tahunnya sebesar 2.532.

Belum ada data akurat untuk gangguan penglihatan pada semua kelompok umur di Indonesia. Namun demikian, situasi di Indonesia diperkirakan tidak jauh berbeda dengan situasi global pada saat ini.

Situasi global yang dipaparkan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada semua kelompok umur, kelainan refraksi yang tidak ditangani adalah penyebab pertama gangguan penglihatan (42%), sementara  penyebab pertama  kebutaan adalah katarak (51%).

Dalam Kegiatan kampanye ini juga terlaksana atas kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Puskesmas Kapan yang sekaligus dilakukan scrining gangguan penglihatan terhadap 105 orang yang mengalami gangguan penglihatan. Dari hasil scrining ada sebanyak 30 orang harus mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan layanan operasi.

Bapak Efraim Letik selaku Camat Molo Utara menyampaikan terimakasih kepada YTB dan CBM yang telah melaksanakan kegiatan ini  yang sangat membantu masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan. Semoga kegiatan ini dapat ditingkatkan karena warga masyarakat di wilayah ini sangat banyak yang mengalami gangguan penglihatan namun karena jarak yang cukup jauh sehingga yang hadir saat ini adalah mereka yang bisa akses karena ojek bisa jangkau.

Bapak Camat juga menghimbau kepada warga masyarakat yang hadir saat ini jika ada yang harus dirujuk ke Rumah Sakit untuk tidak ragu mengakses layanan ini. Manfaatkan secara baik dan jangan takut untuk mendapatkan operasi. Seruan dari Kapan, Nek Ho Matam-Sayangi Mata Anda.