Catatan ASIK, Belajar dan Bertumbuh Bersama
Penggalan kalimat diatas sebagai pemicu bagi tim S-ASIK (Sekolah Aman,Sehat dan Inklusi) untuk mempersiapkan langkah memulai perjalanan untuk Belajar dan Bertumbuh Bersama di bumi Sembada dan Projotamansari.
Untuk diketahui bahwa saat ini Yayasan Tanpa Batas sedang mengembangkan Sekolah Aman,Sehat dan Inklusi (S-ASIK) di Kabupaten Kupang bersama-sama dengan tim konsorsium antara lain Bengkel APPeK (Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung), Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM), Yayasan Penguatan Lingkar Belajar Komunitas Lokal (PIKUL), dan Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi NTT (Garamin NTT) yang didukung penuh oleh CBM Global Indonesia dalam program MATAHATI (Mendorong Kabupaten Kupang yang Humanis, Adaptif Tangguh dan Inklusif).
Kali ini tim S-ASIK ditemani tim dari Pemerintah Kabupaten Kupang yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sosial, Kalak BPBD, Kabid BP4D, Kabid P2P Dinas Kesehatan dan Sekretaris Dinas P3A-KB. Kami berkesempatan untuk berkunjung dan belajar bersama di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, dalam kunjungan ini kami bertemu dengan berbagai pihak baik Pemerintah daerah maupun organisasi dan instansi lain seperti YAKKUM Emergency Unit (YEU), SD Muhammadiyah Girikerto, SMP Negeri 4 Pakem dan Sekolah Tumbuh, SIGAB dan Desa Inklusi
Serpihan letusan Sembada Projotamasari tentang ASIK
Pagi yang cerah kami memulai perjalanan kami di bumi sembada, "Sembada" memiliki makna "sempurna" atau "unggul" dalam bahasa Jawa, yang mencerminkan tekad Kabupaten Sleman untuk menjadi daerah yang maju, unggul, dan sejahtera dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, budaya, dan pariwisata. Slogan ini juga mencerminkan semangat masyarakat Sleman untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah.Tim S-ASIK memaknai Perjalanan ini bukan hanya tentang tempat fisik yang kita tuju, tetapi juga tentang bertumbuh, pembelajaran, dan pengalaman hidup yang kita dapatkan sepanjang prosesnya.
Tim ASIK juga berkunjung ke bumi PROJOTAMANSARI adalah singkatan dari kata produktif, profesional, ijo royo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri. Profesional dalam semboyan Kabupaten Bantul memiliki arti penekanan kepada setiap warga dari berbagai profesi, agar mereka betul-betul matang dan ahli di bidangnya masing-masing.
Kami memulai petualangan kami pagi ini Rabu, 04 September 2024 di SD Muhammadiyah Girikerto. Semua mata tertuju seketika saat Tim S-ASIK memarkirkan bus yang ditumpangi persis di depan SD Muhammadiyah Girikerto. Kami diterima dengan baik oleh Kepala Sekolah bersama jajarannya. SD Muhammadiyah Girikerto adalah sebuah lembaga sekolah SD swasta yang yang lokasinya berada di Sidorejo, Kabupaten Sleman. Dalam diskusi, Kepala Sekolah, Guru-guru dan Komite Sekolah menceritakan bagaimana sekolah ini mengimplementasikan Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Di SD Muhammadiyah Girikerto, implementasi SPAB sangat relevan, mengingat sekolah ini berada di wilayah Sleman, Yogyakarta, yang rawan bencana alam seperti gempa bumi dan erupsi Gunung Merapi.
Pendidikan dan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana SD Muhammadiyah Girikerto secara rutin mengadakan pelatihan untuk guru, siswa, dan staf mengenai kesiapsiagaan bencana. Pelatihan ini meliputi: Simulasi evakuasi saat terjadi gempa bumi atau letusan gunung berapi. Latihan mengenai cara berlindung yang aman di dalam kelas atau di area sekolah selama terjadi bencana.
Penggunaan alat-alat keselamatan seperti masker dan helm pelindung. Pendidikan tentang bencana melalui kurikulum, di mana siswa diajarkan mengenai potensi bencana alam dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelamatkan diri.
Pembuatan Rencana Tanggap Darurat Salah satu aspek penting dari SPAB adalah memiliki rencana tanggap darurat yang jelas. Di SD Muhammadiyah Girikerto, sekolah telah mengembangkan prosedur tanggap darurat untuk berbagai jenis bencana.
Prosedur ini mencakup: Peta evakuasi sekolah, yang menunjukkan rute aman menuju titik kumpul jika terjadi bencana. Penyediaan jalur evakuasi yang mudah diakses oleh semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Pembentukan tim tanggap darurat di kalangan guru dan staf, yang bertugas mengarahkan dan membantu siswa selama evakuasi.
Fasilitas dan Infrastruktur Aman SD Muhammadiyah Girikerto berupaya memastikan bahwa infrastrukturnya aman dan mampu menghadapi bencana. Beberapa upaya yang dilakukan meliputi: Pemeriksaan rutin terhadap bangunan sekolah untuk memastikan bahwa konstruksinya tahan gempa.
Penyediaan alat keselamatan, seperti kotak P3K, helm, dan masker, di setiap kelas dan ruang utama sekolah. Pemasangan rambu-rambu evakuasi yang jelas dan mudah dilihat oleh seluruh siswa dan staf sekolah.
Kolaborasi dengan Komunitas dan Lembaga Terkait SPAB di SD Muhammadiyah Girikerto juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga kemanusiaan seperti YAKKUM Emergency Unit (YEU). Lembaga-lembaga ini memberikan pelatihan, edukasi, serta bantuan teknis dalam pengelolaan kesiapsiagaan bencana di sekolah. Melalui kolaborasi ini, sekolah mendapat dukungan dalam pengembangan kapasitas penanggulangan bencana.
Selain itu, Budaya Sadar Bencana di Sekolah SD Muhammadiyah Girikerto menanamkan budaya sadar bencana di lingkungan sekolah. Guru-guru selalu mengingatkan siswa tentang pentingnya bersikap tenang dan siap menghadapi bencana. Selain itu, siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan mitigasi, seperti menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan memastikan jalur evakuasi tidak terhalang.
Peran Siswa sebagai Agen Kesiapsiagaan Di SD Muhammadiyah Girikerto, siswa didorong untuk menjadi agen kesiapsiagaan bencana di rumah dan di komunitas mereka. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah, siswa diharapkan dapat memberikan edukasi kepada keluarga dan tetangga tentang bagaimana cara merespons bencana secara tepat.
Peningkatan Keselamatan Siswa dan Guru: Dengan adanya SPAB, SD Muhammadiyah Girikerto dapat meminimalisir risiko cedera dan kehilangan nyawa saat terjadi bencana. Pengurangan Kepanikan: Melalui pelatihan rutin dan simulasi, siswa dan guru menjadi lebih siap secara mental dan fisik ketika menghadapi bencana. Ini membantu mengurangi kepanikan yang dapat memperburuk situasi.
Pendidikan Mitigasi Dini dalam Program SPAB juga berperan penting dalam menanamkan kesadaran mitigasi bencana sejak dini, yang dapat bermanfaat tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di rumah dan komunitas siswa.
Tak terasa dua jam berlalu begitu cepat karena diskusi yang sangat lancar, namun kami dibatasi dengan kabar dari protokoler Kabupaten Sleman bahwa tim perangkat daerah telah menunggu. Satu jam kemudian, tepatnya pukul 11.00 wita tim S-ASIK tiba di Kantor Bupati Sleman dan bertemu dengan Asisten II dan perwakilan dari instansi terkait.
Dalam pertemuan ini, Pemerintah Daerah Sleman menyampaikan bahwa Penerapan sekolah aman, sehat, dan inklusi di Kabupaten Sleman merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, serta dapat diakses oleh semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kabupaten Sleman, sebagai salah satu wilayah yang aktif dalam inovasi pendidikan, telah mengadopsi konsep ini di berbagai sekolah melalui kebijakan yang berfokus pada keselamatan, kesehatan, dan inklusivitas.
Sekolah aman di Kabupaten Sleman menitikberatkan pada aspek perlindungan fisik dan psikologis siswa dari berbagai ancaman, termasuk bencana alam dan risiko kekerasan. Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang rawan bencana, khususnya karena lokasinya yang dekat dengan Gunung Merapi. Oleh karena itu, langkah-langkah yang dilakukan meliputi;
Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana: Sekolah-sekolah di Sleman mengadakan pelatihan rutin tentang cara menghadapi bencana seperti gempa bumi dan letusan Gunung Merapi. Simulasi evakuasi dilakukan secara berkala untuk memastikan semua siswa dan staf siap menghadapi situasi darurat.
Infrastruktur Tahan Bencana: Sekolah-sekolah dibangun atau direnovasi agar tahan terhadap guncangan gempa dan memiliki jalur evakuasi yang jelas.
Kebijakan Perlindungan Anak juga dilakukan Untuk mencegah kekerasan dan perundungan, beberapa sekolah di Sleman juga menerapkan kebijakan anti-bullying dan membentuk tim khusus untuk menangani kasus kekerasan di sekolah.
Selain itu, program sekolah sehat juga dikembangkan di wilayah ini dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental siswa di Kabupaten Sleman melalui pendekatan-pendekatan antara lain, fasilitas kebersihan dan sanitasi sehingga Sekolah-sekolah di Sleman dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang memadai, seperti toilet yang bersih, tempat cuci tangan dengan air bersih, dan tempat sampah yang teratur. Hal ini penting dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan kesehatan siswa.
Program Gizi dan Makanan Sehat, Pemerintah Kabupaten Sleman bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menyediakan makanan sehat di kantin sekolah. Edukasi tentang pola makan sehat juga diberikan secara teratur, termasuk sosialisasi tentang pentingnya konsumsi buah dan sayuran.
Kegiatan Fisik Rutin, Sekolah mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan olahraga secara teratur melalui jam pelajaran olahraga, ekstrakurikuler, dan kegiatan di luar kelas yang mendukung kesehatan fisik.
Kabupaten Sleman juga mengembangkan program inklusi untuk memastikan bahwa semua anak, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, mendapatkan hak yang sama untuk pendidikan. Beberapa inisiatif yang dilakukan meliputi: Pelatihan Guru untuk Pendidikan Inklusif agar dapat mengenali dan menangani kebutuhan siswa dengan disabilitas atau kesulitan belajar, termasuk bagaimana menyesuaikan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan individu.
Penyediaan Fasilitas untuk Siswa Berkebutuhan Khusus maka sekolah-sekolah inklusi di Sleman dilengkapi dengan fasilitas aksesibilitas seperti ramp, toilet khusus, dan alat bantu belajar yang disesuaikan untuk siswa dengan disabilitas fisik maupun kognitif.
Budaya Inklusif dan Toleran juga dikembangkan di sekolah agar dapat mendorong sikap inklusif di kalangan siswa dengan mengajarkan nilai-nilai toleransi, empati, dan menghargai perbedaan. Siswa diajarkan untuk bekerja sama dan mendukung teman-teman mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Pemerintah Kabupaten Sleman sangat mendukung penerapan sekolah aman, sehat, dan inklusi melalui kebijakan pendidikan dan kerja sama dengan berbagai pihak. Beberapa program yang dijalankan antara lain dengan Kolaborasi bersama Lembaga Non-Pemerintah seperti halnya dengan YAKKUM Emergency Unit (YEU) yang aktif dalam membantu kesiapsiagaan bencana di sekolah-sekolah, serta organisasi lain yang fokus pada kesehatan dan pendidikan inklusi.
Sosialisasi dan Edukasi kepada Orang Tua juga dilakukan secara aktif oleh Pemerintah dan sekolah untuk melakukan sosialisasi kepada orang tua tentang pentingnya dukungan mereka terhadap pendidikan inklusi, kesehatan, dan keselamatan anak-anak di sekolah.
Dampak Positif dari Penerapan Sekolah Aman, Sehat, dan Inklusi adalah Peningkatan Keselamatan Siswa dan Guru sehingga dengan adanya program ini, siswa lebih siap menghadapi risiko bencana dan memiliki akses ke lingkungan yang aman dan terlindungi dari berbagai ancaman fisik dan psikologis.
Kesehatan dan kesejahteraan yang Lebih Baik juga menjadi salah satu dampak positif karena melalui program-program kesehatan yang terintegrasi, anak-anak di Kabupaten Sleman tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik dan mental. Dengan penerapan pendidikan inklusi, anak-anak dengan disabilitas memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, dan lingkungan sekolah menjadi lebih toleran dan mendukung perkembangan setiap individu.
Penerapan sekolah aman, sehat, dan inklusi di Kabupaten Sleman menunjukkan komitmen daerah ini dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas, di mana keselamatan, kesehatan, dan inklusivitas menjadi prioritas utama. Program-program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga membentuk siswa yang lebih siap secara fisik, mental, dan sosial untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Setelah setelah selesai diskusi dengan pemerintah daerah Kabupaten Sleman, Tim S-ASIK melanjutkan perjalanan untuk bertemu dan berdiskusi lagi dengan pihak SMP Negeri 4 Pakem.
Pengembangan sekolah aman, sehat, dan inklusi di SMP Negeri 4 Pakem, Sleman, adalah bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kebutuhan fisik, mental, dan sosial semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus. Konsep ini diterapkan melalui berbagai program yang difokuskan pada tiga pilar utama yaitu keamanan, kesehatan, dan inklusi. SMP N 4 Pakem berusaha memastikan semua siswa dapat belajar dalam lingkungan yang aman, sehat, dan inklusif, yang bebas dari diskriminasi dan risiko bencana.
Sekolah aman mengacu pada penerapan langkah-langkah untuk melindungi siswa dan guru dari ancaman fisik, termasuk bencana alam dan kekerasan. Di SMP N 4 Pakem, konsep ini diterapkan dengan cara Pelatihan dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana.
Mengingat Kabupaten Sleman berada di wilayah rawan bencana, seperti gempa bumi dan erupsi Gunung Merapi, sekolah mengadakan pelatihan rutin mengenai kesiapsiagaan bencana. Simulasi evakuasi dilakukan secara berkala untuk mempersiapkan siswa dan staf dalam menghadapi situasi darurat.
Jalur Evakuasi dan Rencana Darurat dimana sekolah memiliki jalur evakuasi yang jelas, dengan peta evakuasi yang dipasang di berbagai tempat strategis di sekolah. Ini memastikan bahwa siswa dan staf mengetahui rute keluar yang aman jika terjadi bencana.
Program sekolah sehat di SMP N 4 Pakem fokus pada peningkatan kesejahteraan fisik dan mental siswa. Inisiatif yang diambil untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat meliputi
Program Edukasi Kesehatan mengenai pentingnya pola makan sehat, kebersihan pribadi, dan kesehatan mental diberikan kepada siswa secara berkala. Sekolah juga bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap siswa.
Kantin Sehat juga diaktifkan dengan sekolah memantau kantin untuk memastikan hanya makanan sehat yang disediakan, seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan bergizi. Ini bertujuan untuk meningkatkan pola makan sehat di kalangan siswa.
Kegiatan Fisik Teratur sehingga sekolah menyediakan berbagai program olahraga dan kegiatan fisik seperti senam pagi dan pertandingan olahraga untuk mendorong gaya hidup aktif di kalangan siswa.
SMP N 4 Pakem berkomitmen pada pendidikan inklusif, yang memastikan bahwa setiap siswa, termasuk mereka dengan disabilitas atau kebutuhan belajar khusus, mendapatkan pendidikan yang setara. Langkah-langkah untuk menciptakan sekolah inklusi meliputi:
Penyesuaian Kurikulum sekolah dirancang agar fleksibel, dengan penyesuaian untuk siswa dengan kebutuhan khusus. Guru dilatih untuk menerapkan metode pembelajaran yang inklusif dan individual, sehingga setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya.
Fasilitas yang Ramah Disabilitas, Sekolah menyediakan fasilitas yang mendukung kebutuhan siswa disabilitas, seperti ramp untuk akses ke kelas, toilet yang dirancang khusus, dan alat bantu belajar seperti buku braille atau alat pendengaran.
Pendidikan Nilai Inklusif, Sekolah menanamkan nilai-nilai inklusi kepada seluruh siswa, mendorong mereka untuk menghargai perbedaan dan bekerja sama dengan teman-teman mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Program sosialisasi dan edukasi juga dilakukan untuk mengurangi stigma terhadap siswa berkebutuhan khusus.
Dukungan Psikososial, Bimbingan dan konseling juga disediakan untuk siswa yang mengalami kesulitan emosional atau sosial, termasuk siswa inklusi, guna memastikan kesejahteraan mental mereka di sekolah.
Kolaborasi dengan Pihak Lain, Penerapan program sekolah aman, sehat, dan inklusi di SMP N 4 Pakem didukung oleh berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan Kabupaten Sleman, lembaga kesehatan seperti Puskesmas, serta lembaga non-pemerintah yang fokus pada pendidikan inklusif dan kesehatan. Kolaborasi ini membantu sekolah mendapatkan dukungan, pelatihan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut dengan baik.
Manfaat dari Penerapan Sekolah Aman, Sehat, dan Inklusi di SMP N 4 Pakem
Keamanan dan Kesiapsiagaan yang Lebih Baik, Siswa dan staf lebih siap menghadapi situasi darurat dan bencana, yang mengurangi risiko cedera dan trauma saat terjadi bencana.
Peningkatan Kesehatan Siswa, Melalui program-program kesehatan, siswa memiliki pengetahuan lebih baik tentang cara menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, yang mendukung peningkatan prestasi belajar.
Pendidikan yang Inklusif, Semua siswa, termasuk mereka dengan disabilitas atau kebutuhan khusus, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dalam lingkungan yang mendukung dan bebas dari diskriminasi.
Pengembangan Sikap Toleran dan Empati, Melalui pendidikan inklusif, siswa belajar untuk menghargai perbedaan dan saling mendukung, yang menciptakan budaya sekolah yang lebih harmonis dan saling menghargai.
Penerapan sekolah aman, sehat, dan inklusi di SMP Negeri 4 Pakem menunjukkan komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang komprehensif, yang tidak hanya fokus pada prestasi akademis tetapi juga pada kesejahteraan fisik, mental, dan sosial siswa. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, sekolah ini berperan sebagai contoh dalam mempromosikan pendidikan yang aman, sehat, dan inklusif di Kabupaten Sleman.
Setiap perjalanan membawa kita bukan hanya ke tempat baru, tetapi juga ke pemahaman baru tentang diri sendiri. Perjalanan mengajarkan kita bahwa pemandangan terbaik sering kali terlihat setelah pendakian terberat."
Terkadang, tujuan utama dalam perjalanan bukanlah ke mana kita pergi, melainkan siapa kita temui dan apa yang kita pelajari di sepanjang jalan.
"Sembada" memiliki makna "sempurna" atau "unggul" dalam bahasa Jawa, yang mencerminkan tekad Kabupaten Sleman untuk menjadi daerah yang maju, unggul, dan sejahtera dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, budaya, dan pariwisata. Slogan ini juga mencerminkan semangat masyarakat Sleman untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah.
***